A. Sejarah
Kelompok
Usaha Bersama Bambu Kreatif yang berlokasi di Desa Muktisari Kecaman Cingambul
Kabupaten Majalengka yang sebelumnya diawali dengan keprihatinan akan
merosotnya kualitas produksi boboko yang berimbas pada turunnya harga jual
boboko itu sendiri. Sehingga sebagian orang berinisiatif untuk membentuk suatu
wadah yang berfungsi sebagai pusat pembinaan pengrajin dalam meningkatkan
kualitas serta pemasaran yang berdaya saing tinggi. Namun, hal tersebut masih
terkendala oleh keterbatasan peralatan dan modal. Sehingga kami berharap untuk
mendapatkan bantuan stimulan dari pemerintah melalui instansi terkait.
B. Kekayaan
Organisasi
Adapun
kekayaan atau aset yang dimiliki oleh Kelompok Usaha Bersama Bambu Kreatif
adalah berupa administrasi, keterampilan dan program rencana pengembangan
produksi juga upaya peningkatan kualitas boboko serta sarana penunjang yang
kami anggap belum memadai.
C. Organisasi
Data
Kelompok Usaha Bersama Bambu Kreatif Desa Muktisari Kecamatan Cingambul
Kabupaten Majalengka dengan susunan sebagai berikut :
Pelindung : Kepala Desa Muktisari
Penasehat : JOKO MULYONO
Pembina : SUPARNO
Ketua
: SUHERDI
Sekretaris
: JAJANG HERDIANA
Bendahara
: TATANG GARANTANG
Seksi-seksi
:
1. Pengadaan
Bahan : TARJO
TISNO
2. Managemen
Produksi : SUHERDI
3. Wanita
Pengrajin : ATIKAH
SUHARNAH
4. Pemasaran
: TATANG GARANTANG
DANU
5. Humas
: WIRYO
SUNANTA
KEADAAN UMUM
DESA DAN ORGANISASI
A. Keadaan Umum
Desa
1. Jumlah
RW/blok wilayah Desa Muktisari : 3
RW
2. Jumlah
Kepala Keluarga :
650 KK
3. Jumlah
Pengrajin anyaman boboko : 260 KK (1 blok)
Sekira
40 % dari jumlah Kepala Keluarga di Desa Muktisari adalah pengrajin boboko.
B. Jumlah Penduduk
Jumlah
Penduduk Seluruhnya adalah sebagai berikut :
1.
Laki-laki : 1192
2.
Perempuan : 1181
Jumlah : 2373
C. Tipe Desa
Pemekaran
Desa
Muktisari mempunyai batas-bats sebagai berikut :
1.
Sebelah Selatan : Desa
Cingambul
2.
Sebelah Barat : Desa
Ciranjeng
3.
Sebelah Utara : Desa
Cikijing
4.
Sebelah Timur : Desa
Cikondang
Desa
Muktisari adalah sentra produsen kerajinan tangan dari bambu terbesar di
Kecamata Cingambul, dan mayoritasnya adalah produksi boboko. Kondisi tersebut
sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi usaha yang besar dengan
peningkatan jumlah produksi dan kualitas terbaik, jika ditunjang oleh peralatan
modern dan modal yang cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar